Tiap-tiap yang dibuat dari tulang rusuk,
sejatinya memang sudah dibekali mahkota
emas, dimana berlian dan permata zamrud
telah melekat menambah kilau cahaya nya.
Benda itu juga menebarkan harum wangi
minyak kesturi. Hingga begitupun terkunci
rapat didalam peti, aromanya tetap saja
menggoda sang pejalan kaki yang bersinggah
ataupun cuma melewati.
Namun juga menjadi tugas agar peti yang berselimut ngengat dan bunga-bunga indah berbutir embun itu dijaga, sebab
bukankah didalam nya menyimpan harta karun
yang bukan main dahsyatnya.
Maka bukankah baiknya dipegang, digenggam
erat kuncinya supaya kotak peti tidak
dibongkar dan dicuri isinya, atau dibawa pengembara yang salah dan tak jelas siapa.
Bukankah hendak disimpan dengan baik,
sebelum akhirnya sudi dilekatkan dikepala
pangeran yang memang sudah ditakdirkan.
Layak nya kuncup mawar yang hanya akan
mekar sekali dalam hidupnya, sedang kepada
burung yang mana ia mengizinkan mekarnya
disaksikan. Karena, ini juga melambangkan
simbol pertahanan dari setangkai bunga yang
begitu lembut bak menggoda.
Tapi ketimbang mahkota itu sendiri, ada yang
lebih menjulang tinggi makna nya. Adalah soal
untuk pertama kali peti yang tertutup rapat itu
telah dibuka. Kepada pengembara mana ia
bersedia untuk pertama kalinya
memperlihatkan dan memberikan mahkota
berkilau cahaya murni itu. Soal mengapa satu-satu nya harta yang pernah dijaga itu rela
menghias nan memperindah rambut sang
pangeran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar