Bismillahirrahmanirrahim..
dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah yang menciptakan manusia dari segumpal darah,dijadikannya bentuk yang indah sedemikian rupa,ditiupkannya ruh dalam dada, ditanamkannya akal dan pikiran. Sehingga manusia itu menjadi ciptaan yang berbeda dari makhluk makhluk ciptaan Allah yang lainnya. Binatang ia diciptakan tak memiliki akal pikiran,maka tak sepatutnya manusia tak menggunakan akal dan pikiran dalam hidupnya. Malaikat ia diciptakan tak memiliki hawa nafsu, maka hawa nafsu manusia tak sepatutnya menjadi penuntun jalan ke neraka.
Sayangnya manusia ini begitu rapuh. ia memiliki akal pikiran sekaligus hawa nafsu. Akal pikiran ini Allah ciptakan untuk berpikir ,ya berpikir,memangnya akal pikiran untuk apalagi? . Hawa nafsu manusia , ia diciptakan untuk menjalani kehidupan ini, untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia. Bisa dibayangkan, jika tak
ada nafsu, tak mungkin manusia menginginkan kualitas hidup yang baik.
Karenanya, nafsu tidak untuk dihilangkan, tetapi untuk diatur dan
dikendalikan sesuai dengan kehendak syariat.
Berat memang menggunakan akal diatas hawa nafsu. karena menuruti hawa nafsu sejatinya merupakan keinginan manusia. Keinginan untuk menjadi budak nafsu yang semata hanya memperturutkan kenikmatan sesaat. Manusia ini jika sudah menuruti hawa nafsu akan menjelma serupa hewan.
Jika akal mengendalikan seseorang
secara penuh. Maka hawa nafsu akan tunduk patuh kepadanya. Demikian
sebaliknya, kalau kekuasaan berada ditangan hawa nafsu, maka akal akan
menjadi tawanan dan hamba baginya. Rasulullah memuji orang yang mampu mengendalikan hawa nafsunya sebagai petarung sejati, “Petarung sejati bukanlah yang pandai bergulat, tetapi yang mampu mengendalikan nafsunya saat marah.”
(HR. Bukhari-Muslim). Tiada seorang hamba yang mendahulukan
keinginannya diatas keinginan Allah, melainkan Allah cerai-beraikan
urusannya, dikaburkan dunianya dan disibukkan hatinya dengan urusan
dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar